Jateng Radio
Semarang, Jateng Gayeng Online Radio – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan antisipasi untuk menghadapi kemungkinan lonjakan harga pangan tersebut, setelah pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM.
“Masalah inflasi kan kita sudah sejak awal, kita diskusi dengan teman-teman TPID, Bank Indonesia, BPS, dan sebagainya. Kalau masalah pangan, sebenarnya ketersediaan di Jawa Tengah cukup. Cuma yang selalu menjadi masalah, biasanya bicara masalah distribusi, ketersediaan di masing-masing daerah,” tutur Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang (5/9/2022).
Untuk mengatasi persoalan distribusi, Sekda Sumarno membeberkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan subsidi transportasi untuk pengiriman bahan-bahan pokok. Tujuannya, agar tidak terjadi disparitas harga yang tinggi, antara daerah yang satu dengan yang lain. Di samping itu, dilakukan pula operasi pasar.
“Ini bicara masalah kerja sama antardaerah. Ada daerah yang ketersediaannya cukup banyak. Untuk membawa ke daerah yang kurang, kan butuh transportasi. Nah kita membantu biaya untuk transportasinya, supaya harga di tempat yang baru tidak berbeda dengan daerah yang posisinya ada surplus komoditas,” terangnya.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menambahkan, Polda Jateng sudah membentuk Satgas Pangan. Satgas itu bertugas untuk mengawasi fluktuasi harga kebutuhan pokok, menjamin ketersediaan pasokan dan distribusinya, serta mengawasi kemungkinan terjadinya tindakan penimbunan.
“Jadi Polda Jateng sudah membuat satgas pangan. Satgas pangan ini sudah kita buat terkait dengan pengawasan bahan pokok, yang itu nanti linier dengan provinsi maupun kabupaten/ kota,” ujarnya. (hms)
Written by: Jateng Gayeng Online Radio
Pengangkut bahan pokok Subsidi Transportasi
Copyright JATENG ONLINE RADIO - MADE WITH ❤