play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Bisnis

CMSE 2022 Torehkan Pencapaian Baru dan Menumbuhkan Optimisme Pelaku Pasar Modal

today19 October 2022

Background
share close

Jakarta, Jateng Gayeng Online Radio – Gelaran acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2022 mengusung tema “Pasar Modal untuk Semua Menuju Ekonomi Kuat Berkelanjutan” sukses torehkan rekor baru dengan total peserta mencapai 111.441 orang.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan bahwa CMSE 2022 dibuat masih dalam konsep summit dan expo secara virtual menggunakan aplikasi berbasis website serta mobile apps, agar inklusif sekaligus mampu menjangkau seluruh investor dan masyarakat luas di Indonesia dengan memanfaatkan solusi digital.

“Tingginya antusiasme dan permintaan peserta CMSE 2022 ini, panitia juga menyediakan fitur untuk memutar ulang (replay) seluruh sesi webinar yang telah berlangsung,” ujar Jeffrey.

Sampai dengan hari Sabtu (15/10), antusiasme peserta terlihat dari total peserta (booth visitor dan summit viewers) yang tercatat sebanyak 111.441 peserta. “Ini menjadi torehan rekor baru melampaui tahun sebelumnya yang berjumlah 101.443 peserta. Terdapat pula peningkatan pada jumlah pendaftar, yaitu dari 20.201 pendaftar pada CMSE 2021 menjadi 24.277 pada penyelenggaraan tahun ini,” terang Jeffrey.

Ajang CMSE 2022 didominasi oleh generasi milenial sebanyak 52.9% serta Gen Z sejumlah 25.5% yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Total pengunjung 132 booth di CMSE 2022 adalah sebanyak 88.976 dan dari 9 seminar yang dapat disaksikan dari situs web cmse.id, direct link, hingga kanal YouTube mencapai 22.465 pemirsa. Keduanya melampaui pencapaian tahun lalu yang masing-masing sebanyak 82.469 dan 16.878.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengapresiasi kinerja pasar modal Indonesia di tengah volatilitas tinggi secara year-to-date, masih mampu memperlihatkan return yang baik dibandingkan dengan bursa lainnya.

“Lebih dari 800 perusahaan saat ini telah tercatat di lantai bursa dan diyakini akan terus meningkat yang bisa menjadi modal perekonomian nasional ke depan,” kata Airlangga.

Komitmen pemerintah agar ekonomi inklusif terus berjalan, lanjutnya, diwujudkan dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja, penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas, digitalisasi, ekonomi hijau, pemberantasan kemiskinan ekstrim, dan pemberdayaan Indonesia Investment Authority yang tentunya sangat berkaitan dengan pasar modal.

“Transisi energi tidak bisa dihindari, dan kita harus menghadapinya. Untuk itu, Indonesia memiliki beberapa kebijakan kompensasi dan insentif, yaitu akuisisi energi bersih, mekanisme transisi energi, konversi sumber energi kotor, perdagangan karbon, serta pajak karbon.” pesan Airlangga.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil melampaui kondisi berat pandemi, dan industri jasa keuangan perbankan serta non-bank termasuk pasar modal, saat ini sudah berada pada kondisi yang lebih sehat, siap menjaga sekaligus mengawal kelanjutan perekonomian Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki daya tahan tinggi di tengah perburukan perekonomian dunia dan daya tarik yang kuat bagi investor. Dalam konteks inilah keberadaan sekaligus kontribusi pasar modal pada perekonomian Indonesia menjadi penting karena menyediakan fasilitas dan menawarkan peluang bagi pencari modal. (rls)

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

0%