play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Wisata

Pegiat Wisata Semarang Gelar Afternoon Tea Bahas Persiapan Wisata Pasca Pandemi

today4 July 2022

Background
share close

Semarang, Jateng Gayeng Online Radio – Pegiat Wisata Kota Semarang menggelar Afternoon Tea untuk membahas persiapan wisata pasca pandemi. Acara Afternoon Tea kali ini membahas seputar tema ‘Pandemi Nyaris Usai Destinasi Wisata Sudahkah Ready?’.

Narasumber dalam agenda ini mengundang Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Direktur Semarang Zoo, M Awaludin. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho, S.Sos., M.Si., hadir mewakili Hendrar Prihadi dalam acara ini.

“Ketika pandemi melandai, harus berani gaspol,” kata Wing. Dalam kesempatan ini, Wing juga menuturkan kebijakan tentang pariwisata yang menjadi kebijakan Walikota aka segera di-follow up.

Meskipun pandemi nyaris usai, Wing mengingatkan kepada seluruh peserta Pegiat Wisata Kota Semarang yang hadir untuk tidak terlena.

“Kita tidak boleh ceroboh, walau pandemi melandai. Karena kita tidak tau Covid apa bisa hidup berdampingan,” terangnya.

Kadisbudpar Kota Semarang itu juga mengajak seluruh peserta Pegiat Wisata Kota Semarang agar mulai bergerak dan tetap bersikap antisipasi terhadap Covid-19.

“Penting bagi kita untuk bisa mengedukasi pengunjung masing-masing yang datang ke tempat wisata,” terangnya.

Wing menuturkan, terdapat banyak strategi dari pemkot terutama sektor pariwistata, seperti kegiatan2 sudah dilakukan.

Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan penggiat wisata di Kota Semarang. Pemerintah juga siap membangun destinasi wisata Kota Lama, Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Pecinan yang merupakan bagian dari sejarah Semarang.

Konsep kultur dan etnis menjadi bahan yang bisa ditampilkan kepada para wisatawan di Kota Semarang.

Di sisi lain, Pemkot juga sedang mempersiapkan destinasi baru seperti Pantai Mangungharjo dan Pantai Tirang.

Selain itu, Revitalisasi TBRS juga menjadi suatu tempat pagelaran seni dan budaya. “Kita akan optimalkan dan lestarikan seni dan budaya kearifan lokal kota Semarang
dan berbagai event pendukung lain,” jelas Wing.

“Kita besok akan parade Kebaya berlokasi di Balai Kota, yang tujuannya mendukung penetapan kebaya sebagai peninggalan Indonesia ke Unesco,” lanjutnya.

Di akhir penjelasannya, Wing berpesan kepada seluruh Pegiat Wisata Kota Semarang untuk menjaga kualitas pariwisata yang ada di Kota Semarang.

Hidupkan Peluang Promosi Wisata Kota Semarang

Narasumber kedua, Awaluddin menerangkan bahwa pariwisata tidak pernah habis. “Kita masih optimis kota Semarang masih punya destinasi wisata tidak akan habis,” katanya.

Pariwisata yang disemarang harus punya chemistry dengan Kota Semarang itu sendiri. “Tentunya hal ini harus dilakukan bersama-sama dan dipikirkan sesuatu yang jadi daya tarik bukan hanya nasional tapi harus internasional,” jelas dia.

Direktur Semarang Zoo tersebut juga menyarankan, seluruh peserta Pegiat Komunitas Wisata Semarang juga harus punya ide dan langkah ketika pandemi selesai.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah gencar melakukan pembenahan. Awaluddin juga menjelaskan, pembangunan Semarang Zoo kini siap menyaingi Jatim Park dengan menyediakan layanan night zoo.

Pihaknya siap melakukan terobosan untuk pengembangan Semarang Zoo, tidak hanya melihat binatang tapi bisa interaksi dengan binatang.

Selain itu, manajemen Semarang Zoo juga berupaya menyajikan wisata lain yang di Semarang belum ada, seperti zoo adventure untuk para pencinta Jeep.

Awaluddin berharap para peserta Pegiat Wisata Kota Semarang dapat terus berinovasi mendorong ide-ide dan pengelolaan wisata di Kota Semarang

“Banyak kegiatan di Semarang yang akan hadir, harus kita tampung wisatawan dari luar agar tidak hanya menetap 1 hari di Semarang, ayo buka promosi sebesar-besarnya,” pungkasnya. (ksm)

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

0%