play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Bisnis

Penjualan Properti di Semarang Terimbas Isu Resesi Ekonomi dan Kenaikan SBI Menjadi 5,25 persen

today23 November 2022 1

Background
share close

Semarang, Jateng Gayeng Online Radio – Pengembang mulai merasakan dampak isu resesi dunia yang sudah ramai berkembang dimasyarakat akhir akhir ini.

Hal tersebut juga semakin terakumilasi menjadi sentimen negatif setelah Bank Indonesia kembali menerapkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 bps atau 0,5% menjadi 5,25% mulai bulan November 2022.

Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas dan Publikasi Dibya K. Hidayat mengatakan, kebijakan tersebut memicu perbankkan untuk menerapkan kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

“Kenaikan ini telah membuat masyarakat mulai mengurungkan niat membeli rumah. Banyak yang lebih memilih menunggu karena suku bunga yang naik berkali – kali, masih fluktuatif,” kata Dibya saat penutupan Property Expo Semarang ke 7, Selasa (22/11/22).

Dibya mengakui kenaikan SBI sebesar 50 bsp tidak memicu kenaikan cicilan KPR secara signifikan. “Hanya kisaran beberapa ratus ribu saja, kenaikan cicilannya, namun yang dikhawatirkan kelanjutanya nanti seperti apa naik turunnya,” ujarnya.

Dia mengatakan, penurunan penjualan imbas suku bunga sangat teras di penutupan pameran tersebut.

Jumlah transaksi penjualan menurun drastis hanya mencapai Rp 16 miliar saja. Jumlah itu jauh dibandingkan pameran sebelum yang mencapai lebih dari Rp 30 miliar.

Ia menambahkan, selain kenaikan suku bunga, kabar resesi juga membuat penjualan properti lesu. Calon pembeli dari karyawan maupun pengusaha yang takut bisnisnya akan tutup sehingga semua menunggu.

Disebutnya, kabar resesi harus segera diredam karena Indonesia memiliki karakter tersendiri dibandingkan negara-negara lain. Pertumbuhan ekonomi cukup bagus, dan mampu bangkit lebih cepat dari pandemi Covid-19.

“Isu yang menakutkan harusnya direndam oleh pemerintah. Kami yakin Indonesia terbebas dibandingkan negara lain,” jelasnya.

Ia pun optimis penjualan properti di tahun 2022 akan sesuai target karena masih ada sati kalo pameran di bulan Desember 2022. Berbagai program menarik akan diberikan. (shs)

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

0%