play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Berita

Bangunan di Kawasan Kota Lama Semarang Akan Lebih Ditata

today10 December 2022

Background
share close

Semarang, Jateng Gayeng Online Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersiap melakukan pembenahan kawasan Kota Lama Semarang. Hal itu usai didapuknya Kota Lama Semarang sebagai percontohan pemanfaatan ruang berkelanjutan yang berwawasan budaya, oleh Injourney Holding BUMN di bidang pariwisata.

Nantinya infrastruktur dan penataan kawasan akan dilakukan Pemkot Semarang. Sementara Injourney akan membantu dalam hal pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan bangunan bersama sejumlah vendor.

Diterangkan Nik Sutiyani Sekretaris DPU Kota Semarang, dalam pengembangan bersama Injourney bangunan di Kota Lama Semarang tetap sama yang berbeda hanya penataannya.

Ia mendata terdapat 250 bangunan bernilai historis di kawasan Kota Lama Semarang. Namun yang dirawat oleh Pemkot Semarang melalui dinas terkait mencapai 116 bangunan.

“Kota Lama Semarang memiliki nilai historis tinggi dari bangunannya, karena sejak abad 17 sampai sekarang tidak ada perubahan. Baik bangunan hingga jalan di kawasan Kota Lama Semarang,” terangnya.

Dilanjutkan kerjasama dengan Injourney sangat ditunggu-tunggu oleh Pemkot Semarang dalam hal pengembangan Kota Lama Semarang.

Nik menerangkan proses panjang pembenahan kawasan Kota Lama Semarang sejak tahun 2000.

Di mana saat itu Pemkot Semarang mendapat bantuan dari Bank Dunia untuk pengentasan banjir di kawasan Kota Lama Semarang. Dari bantuan itu dibangunlah Polder Tawang sebagai penampung air di wilayah tersebut.

Tak hanya itu, bantuan pavingisasi dan program dari Kementerian PUPR pada 2003 juga dilaksanakan di Kota Lama Semarang.

“Pada 2016 kawasan ini dapat anggaran Rp 250 miliar dari pemerintah pusat. Dana itu untuk beberapa program yaitu drainase, rumah pompa, museum, site furniture hingga ducting,” paparnya.

Ia berujar, hingga kini konsep infrastruktur di Kota Lama Semarang dirancang untuk pejalan kaki.

Hal itu membuat akses kendaraan sengaja persimpit dengan tujuan mengurangi jumlah kendaraan yang masuk. Konsep itu dipakai lantaran melihat usia bangunan yang ada di Kota Lama Semarang.

“Kami tidak mau bangunan berusia ratusan tahun di sini rusak, karena getaran yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang melintas. Menjaga dan merawat kawasan Kota Lama Semarang memang menjadi fokus kami,” imbuhnya.

Adapun Transiska Anggota Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang dari Distaru Kota Semarang, mendukung penuh kerjasama Injourney untuk pengembangan potensi pariwisata Kota Lama Semarang.

Dukungan yang diberikan dalam hal percepatan perizinan serta produk tata rencana kota.

“Kami melakukan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) untuk situasi Kota Lama Semarang.
Di dalam RTBL akan mengakomodir sistem kerjamasama dan akan ditindaklanjuti dengan Perwal,” tambahnya. (ksm)

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

0%