Radio Jateng Gayeng
JEPARA – Untuk menstabilkan harga bandeng di pasaran, Pemerintah Kabupaten Jepara membantu memasarkan bandeng tersebut kepada pegawai dan masyarakat, dengan harga wajar dan tetap memberi keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Jepara Farikhah Elida menyampaikan, saat ini harga bandeng relatif tinggi, bahkan di tingkat eceran menyentuh Rp35 ribu per kilogram.
“Harga di pasar itu Rp30 ribu. Malah di pedagang keliling bisa Rp35 ribu,” ungkapnya, saat dihubungi Rabu (15/5/2024).
Kendati harga bandeng di pasaran cukup tinggi, lanjutnya, petani tambak rupanya belum mendapatkan margin keuntungan seperti yang diharapkan. Harga yang diterimanya sangat rendah.
“Karena para pengepul mematok hasil panen bandeng dengan harga yang sangat rendah atau murah,” kata Elida.
Menurutnya, hingga kini, petani bandeng masih berkutat pada masalah mata rantai pemasaran. Karenanya, kondisi itu rentan dipermainkan para pengepul. Faktanya, mereka hanya mau membeli hasil panen antara Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram.
Dengan harga tersebut, imbuh Elida, petambak sebenarnya masih merugi. Karena tak sebanding beban operasional per musim.
“Karena harga murah petani bandeng tidak berani panen, sudah dua bulan. Rugi waktu dan pakan,” tuturnya.
Melihat kondisi itu, pihaknya berinisiatif membantu para petani tambak dengan memasarkan bandeng tersebut kepada pegawai dan masyarakat. Bandeng Kartini segar dibanderol Rp27 ribu/kg isi 4 – 5 ekor. Harga itu sudah termasuk dibersihkan dari sisik, isi perut, dan kotoran. Ada pula produk bandeng cabut duri kemasan vakum Rp20 ribu per ekor, berat kurang lebih 250 gram. Kontak pemesanan dapat melalui Galuh di nomor 0822 2010 9188 atau Dio 0822 9951 5950.
Penulis: Diskominfo Jepara/AP
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng
Written by: Jateng Gayeng Online Radio
Copyright Jateng Gayeng Online Radio - Made with ❤
Post comments (0)