play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Berita

Buku Jendela Dunia

today17 May 2017

Background
share close

Tepat 17 Mei 2017 kita memperingati Hari Buku Nasional. Presiden Joko Widodo pun mencanangkan gerakan nasional gemar membaca.

Jokowi Mendongeng di Istana

Sejak era dunia digital, sepertinya kebiasaan mendongeng sudah semakin memudar. Meskipun masih ada beberapa komunitas pendongeng untuk anak-anak bangsa, tapi semakin hari semakin berkurang. 

Bertepatan dengan hari Buku Nasional kemarin tanggal 17 Mei 2017, Presiden Joko Widodo pun mendongeng di halaman tengah Istana Kepresidenan di hadapan sekitar 500 siswa SD dan SMP. 

Jokowi pun mengangkat cerita tentang Lutung Kasarung atau monyet yang tersesat. Seperti diketahui, dongeng ini adalah cerita rakyat yang berasal dari daerah Jawa Barat. Para siswa yang berasal dari 10 sekolah ini tampak santai dan enjoy mendengarkan dongeng pak Jokowi.

Sambil Mendongeng, Inilah Pesan Jokowi Bagi Siswa-Siswi

Di peringatan Hari Buku Nasional kemari, Presiden Joko Widodo pun mendongeng dihadapan para siswa dari 10 sekolah. Usai mendongeng, tak lupa Jokowi pun berpesan. Presiden RI ke-7 ini menyampaikan pesan yang ada dalam dongeng Lutung Kasarung. 

“Untuk mencapai cita-cita, kita harus kerja keras, rajin belajar,” kata Jokowi. Dia juga meminta para siswa untuk tidak menghina orang. “Jangan suka menghina orang, tidak boleh. Jangan menghujat orang, tidak boleh,” kata Jokowi.

Minat Baca Merosot, Jokowi Canangkan Gerakan Nasional Gemar Baca

Hari Buku Nasional yang juga bertepatan dengan pendirian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Jakarta pada 17 Mei 1980 diharapkan bisa memacu minat baca di kalangan masyarakat sekaligus meningkatkan penjualan buku. Saat ini, terdapat sekitar 18 ribu judul buku yang dicetak setiap tahunnya di Indonesia. 

Jumlah itu jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya, seperti Jepang yang mencapai 40 ribu judul buku per tahun dan Tiongkok (140 ribu judul per tahun). Selain itu, rendahnya minat baca disebabkan sejumlah faktor, di antaranya kebiasaan masyarakat yang masih didominasi budaya tutur. 

Berdasarkan hasil kajian Most Littered Nation In the World 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Keberadaan internet juga turut mempengaruhi minat baca di Indonesia. 

Berdasarkan data Perpustakaan Nasional, pada tahun 2016, sebanyak 132,7 juta penduduk Indonesia tecatat sebagai pengguna internet, di mana 86,3 juta jiwa di antaranya bermukim di Pulau Jawa. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo pun mencanangkan gerakan nasional gemar membaca.

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

0%