play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
volume_up
  • cover play_arrow

    Radio Jateng Gayeng

Musik

Estuari Ajak Pendengar Berpetualang Melalui 8 Lagu di Album “Dwara Mantik”

today13 March 2024

Background
share close

Estuari, duo musikalisasi puisi asal Bandung yang beranggotakan; Annisa Resmana (vokal, penulis monolog dan lirik) dan Rian Rastian (gitar nilon, elektrik, dan komposer) menuangkan seluruh isi kepala setelah setahun bersama, dalam album pertama mereka; ‘Dwara Mantik’. Judul album yang berisikan delapan (8) track lagu ini solid menjelaskan tuju dan karakter Estuari di dalamnya.

Dwara yang berarti ‘pintu gerbang’ dan Mantik (mantiq) yang berarti perkataan atau akal (lebih jauhnya adalah mengenai lmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran) adalah dua padanan kata yang digunakan Estuari untuk album yang akan dirilis pada akhir Januari 2023 ini. Empat lagu diantaranya, ‘Negeri Para Tuan,’ ,’Selaras Rasa’, ‘Dimensi dalam Diam’ dan ‘Berjalan Lebih Jauh’ telah dirilis sebagai single di April 2023 – Desember 2023. Dengan bubuhan gitar elektrik dan nilon yang diaransemen oleh Rian Rastian, Estuari ingin dikenal sebagai duo ekspresionis di tiap karyanya. Terlihat pada warna di 8 karya tersebut yang tidak hanya terpaku pada satu tema saja. Negeri Para Tuan adalah sajak yang ditulis oleh Annisa sebagai bentuk protes dan kritik terhadap situasi kota-kota besar di Indonesia, Selaras Rasa adalah sajak yang ditulis sebagai bentuk tumpahan perasaan ‘bingung’, dan ‘keputusasaan’ atas ‘output’ dari banyaknya spektrum dan kompleksitas yang membentuk jati diri manusia, Dimensi dalam Diam adalah lirik yang ditulis oleh Rian ketika Ia berusaha menangkap fenomena paradoks relasi antara bunyi – kosong dan isi. Berjalan Lebih Jauh, adalah sajak yang ditulis untuk membersamai pertumbuhan luka dan kesalahan di dalam diri manusia, bahwa salah dan luka adalah dua hal normal yang justru membentuk formula kekokohan.

Annisa (vokal dan penulis) melihat ‘Dwara Mantik’ sebagai muara dua kepala yang berbeda. ‘Bagaimana teks sajak Saya yang telah berdiri sendiri dan bahkan lahir jauh sebelum komposisi musik itu berada, ternyata bisa lebur kawin dengan notasi-notasi gubahan yang Rian ciptakan. Ternyata, proses musikalisasi puisi di dalam Estuari itu sendirilah yang akhirnya lambat laun mengidentifikasi siapa kami, bahkan menjawab pertanyaan dasar mau kemana kami berdua bersama karya-karya ini?” jelas Annisa.

‘Gerbang pikiran yang semoga diisi oleh cerita-cerita baik, karya seni yang bermanfaat, notasi-notasi yang bisa setidaknya menemani jiwa-jiwa pendengar untuk dapat lebih peka terhadap diri sendiri, terhadap fenomena sosial, budaya, empati dan bahkan kami berharap, karya dalam album pertama ini bisa menyampaikan nilai-nilai kebenaran dan spiritual.’ tambah Rian.

Prakata, Tarian Hujan, Dawai Cahaya, dan Riuh adalah empat lagu lain yang akan dirilis secara bersamaan. Estuari dibantu oleh M. Adi Yudha (violin), Fahmizal Arrachman (cello), Vicco (Oboe), Hafiz dan Dinda (vokal latar), dan Sendy than Ratu (mixing mastering engineer) dalam proses produksi kedelapan lagu tersebut. Cover art album Dwara Mantik oleh Muhammad Aulia Yusron. (AR)

Written by: Jateng Gayeng Online Radio

Rate it

Post comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


0%