Radio Jateng Gayeng
Cirebon, Jateng Gayeng Online Radio – Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai dan perpaduan seni yang tinggi. Berbagai daerah di Nusantara pun mempunyai motif batik khas tertentu, dan salah satu yang terkenal dan telah mendunia adalah batik Cirebon.
Sebagai produk khas suatu daerah, Batik Cirebon terus berkembang secara bisnis dan design karena kelestariannya yang terus dijaga.
Seorang dosen hukum di Universitas Gunung jati Cirebon Taty Sugiarti berhasil mengkreasikan batik menjadi lebih modern dengan membuka usaha dengan nama Batik Laksmi yang diambil dari nama anak keduanya.
Di kota yang memiliki julukan sebagai Kota Wali ini, Taty Sugiarti yang lahir dan dibesarkan, telah mencintai batik khas daerahnya dari usia muda.
Taty mencoba memasarkan produknya sendiri yang didirikan tahun 2016, setelah berhasil mengelola outlet muslim wanita.
“Awalnya mendirikan saya memilih dan membawa bahan batik dari Cirebon ke Bandung untuk dipasarkan ke teman – teman dekat, alhamdulillah produk – produknya dapat diterima masyarakat luas, hingga dipergunakan oleh beberapa pubik figure karena kualitas produk yang dinilai sangat baik,” tutur Taty.
Ia mengakui semua yang diraihnya tidak datang begitu saja tanpa usaha dan tekad yang kuat serta memiliki passion tersendiri dalam berbisnis hingga kini batik Laksmi telah didukung oleh 15 karyawan dan pengrajin batik di Cirebon.
“Bagi saya, manusia hidup dan bekerja bukan hanya sekedar mencari materi, namun bagaimana manusia itu dapat merasa lebih hidup. Selama orang mau berusaha dan melakukannya dengan cara yang positif, maka hobi akan menjadi peluang yang menjanjikan,” imbuhnya.
Taty mengakui hingga kini masih ada Keinginannya untuk terus melestarikan budaya batik Cirebon dan mengenalkannya ke seluruh Nusantara dan Dunia.
“Saya ingin melestarikan batik cirebonan dalam konteks yg lebih modern, baik di tingkat nasional dan international”, ujar Taty.
Produk batik kreasi Taty yang dipasarkan pun bukan hanya pakaian saja, tapi juga dibuat menjadi hampers bingkisan cantik yang diminati banyak kalangan. “Produk Laksmi batik sendiri mengedepankan keunikan design dan detail tanpa merubah pakem dari batik itu sendiri”, ujar Taty yang kini telah memiliki pelanggan di seluruh Indonesia dan berbagai Negara di Asia.
Seperti halnya pengusaha lain yang merasakan berkah Ramadhan dan Idul Fitri, Taty mengakui bahwa penjualan Batik Laksmi mencapai ratusan juta dengan memproduksi lebih dari 300 jenis batik tulis, cap dan print tiap bulannya, mengalami peningkatan hingga 80% pada bulan puasa hingga lebaran tahun ini.
“Di musim lebaran, pemesanan bingkisan batik exclusive meningkat dan menjadi salah satu produk terlaris kami”, tuturnya.
Dengan segudang kegiatan yang dilakukan, Taty yang juga seorang aktivis bidang sosial serta hak asasi perempuan dan anak ini, kerap menerima berbagai penghargaan dan mengikuti pameran di tingkat Nasional. Ia pun sukses membuka offline store di Bandung yang beralamat di Jl. Perumahan Setrasari Kulon No.11.
Taty pun mengungkapkan bahwa berbagai hal mengenai pendistribusian barang menjadi sangat penting dalam menjalankan bisnis batik Cirebon ini. “Tiap hari saya mengirimkan bahan baku dari Cirebon untuk dapat diproduksi di Bandung, karena workshop bahan ada di Cirebon, tapi untuk pembuatan design, penjahitan, packaging semua di Bandung”, jelasnya.
Selain itu, Taty pun memasarkan produknya secara online sehingga pengiriman yang cepat dan aman menjadi salah satu pertimbangan Taty untuk mempercayakan keseluruhan proses pengiriman menggunakan jasa JNE.
“Dari awal memulai bisnis saya sudah menggunakan JNE dalam pendistribusian berbagai hal. Pelanggan saya dari pun banyak yang merupakan corporate customer, jadi saya juga harus mengutamakan layanan kirimannya,” pungkasnya. (shs)
Written by: Jateng Gayeng Online Radio
Copyright Jateng Gayeng Online Radio - Made with ❤
Post comments (0)